PENGENTASAN ANAK PUTUS SEKOLAH DIMULAI DARI DESA
Pengentasan anak putus sekolah di kecamatan petungkriyono kab Pekalongan
Kabupaten Pekalongan || 21 November 2024 Pemerintah Desa Tlogopakis selenggarakan Sosialisasi Pengentasan anak putus Sekolah. Merupakan pionir dalam pelaksanaan inisiatif khusus untuk penanganan ATS(Anak Tidak Sekolah) melalui program yang dinamakan Gerakan Kembali Upayakan Dukungan untuk Sekolah (KUDU Sekolah).
Gerakan ini resmi dicanangkan melalui SK Bupati pada tanggal 2 Mei 2019.
Pemkab Pekalongan menargetkan total 3,494 anak kembali ke sekolah selama 4 tahun pelaksanaan kegiatan setelah melalui proses verval desa pada tahun 2019, masing-masing: 389 anak pada tahun 2019; 680 anak dengan realisasi 340 anak pada tahun 2020; 1.025 anak pada tahun 2021; dan 1,400 anak pada tahun 2022. Terdapat 30 lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dengan total jumlah siswa 4.602 anak (2020) yang tersebar di 19 kecamatan.
Pendataan dengan sistem aplikasi KUDU Sekolah menghasilkan jumlah ATS yang dikembalikan ke sekolah lebih akurat dan dapat digunakan oleh Dinas Pendidikan untuk pencairan bantuan dengan tepat sasaran. Total jumlah ATS yang telah dikembalikan ke sekolah untuk periode 2019- 2021 sebanyak 1.422 anak. Termasuk dukungan program jaminan sosial kabupaten bagi ATS miskin dan/atau pelayanan pendidikan untuk ATS yang berkebutuhan khusus. Saat ini, jumlah sekolah inklusi jenjang SD dan SMP meningkat, dari 7 SD (2018) menjadi 22 SD pada tahun 2020, dan dari 3 SMP (2018) bertambah menjadi 20 SMP pada tahun 2020.
Tahapan Pokok Kegiatan Pelaksanaan Inisiatif penanganan ATS ada 3 1. Penetapan target 2. Pengembalian 3. Pendampingan dan pemantauan.
Pemerintah Desa menyadari akan pentingnya kegiatan tersebut, sehingga kegiatan sosialisasi harus digerakan dan menjadi sikap kesadaran bagi masyarakat Tlogopakis khususnya.
Peserta dalam kegiatan ini terdiri dari elemen masyarakat juga tokoh masyarakat Tlogopakis, Pendamping Lokal desa, PKK, serta korwil pendidikan Petungkriyono.
Masyarakat sangat antusias dan senang dengan acara sosialisasi tersebut,
“Sangat menarik kegiatan ini di lakukan terlebih untuk memotifasi anak anak yg putus sekolah dan yg tidak minat melanjutkan sekolah menjadi termotifasi melanjutkan sekolahnya ke jenjang selanjutnya” ucap salah satu audiens.
Kemudian dari bapak Suntung selaku kepala desa tlogopakis juga menambahkan :
“Keberadaan petungkriyono yang jauh dari pusat perkotaan bukan berarti menjadikan sebab ketertinggalan pendidikannya,, teruslah belajar belajar dan belajar seperti pepatah carilah ilmu walau sampai ke negeri cina”
Red
Post Comment